Cynhtia Widjaja, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya (UKWMS), membuat alternatif BBM dengan
memanfaatkan kulit nangka.
Mengusung tema biorefinery concept on jackfruit peel waste: bio-oil
upgrading, Cynthia Widjaja membuat inovasi yang berupa pemanfaatan
nangka yang memiliki manfaat bio-oil.
“Saya berpikir simpel. Nangka itu punya bahan kandungan gas sehingga
akhirnya saya nekat mengembangkan penelitian bio-oil ini,” kata Cynthia
seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Minggu (22/11).
Pada awal pembuatan bio-oil, Cynthia mencuci kulit nangka dan
menjemurnya hingga kering. Setelah dikeringkan, kulit nangka dipotong
menjadi beberapa bagian, lalu diblender hingga menjadi serbuk.
Serbuk tersebut dibakar tanpa oksigen ke dalam reaktor pirolisis hingga menghasilkan produk gas dan padat.
Produk gas itu didinginkan dengan kondensor hingga menghasilkan
cairan yang bernama bio-oil. Tak berhenti di situ, bio-oil tersebut
masih diolah untuk dimurnikan melalui proses adsorpsi.
Dalam proses adsorpsi tersebut, Cynthia juga memakai beberapa bahan tambahan. Yaitu, batu zeolit dan silica gel.
Dua bahan tersebut memiliki sifat mudah menyerap air. Tahap terakhir
dalam proses tersebut adalah proses pemisahan dan penyaringan bio-oil
dengan dua bahan itu.
Tujuan proses adsorpsi adalah mengurangi kadar air yang terkandung
dalam bio-oil serta membandingkan metode dan hasil mana yang lebih baik
dan sesuai dengan keinginan.
“Hasil akhir dari bio-oil yang sudah dimurnikan itu sudah memenuhi
standar sebagai pengganti bahan bakar untuk alat industri,” ujar anak
kedua di antara tiga bersaudara tersebut.
Karena keseriusannnya dalam penelitian itu, dara yang gemar pelajaran
kimia sejak SMA tersebut mengajukan hasilnya ke Tica Award di Jepang.
Dia pun berhasil meraih juara kedua dan berkunjung ke Taiwan untuk
mengikuti student exchange. Dosen pembimbingnya, Wenny Irawati, mengakui
bahwa mahasiswa yang meraih IPK 3,95 tersebut memiliki karakter
pantang menyerah dan ulet dalam penelitian.
“Dia sangat rajin. Mungkin, itulah yang membuat dia pantas mendapatkan IPK cumlaude,” katanya. (han/hen/awa/jpg)
Related Posts
Tambahkan Komentar Sembunyikan